Thursday, September 25, 2008

MUDIK YOOOK!!! (PART 3; CAR)

Wheeww...tanpa terasa Lebaran udah makin dekat. Bahkan hitungannya udah nggak sampai sepuluh hari lagi. Sebuah latihan diri yang sangat berarti, terutama bagi umat Islam yang beriman, untuk bisa menjalani hidup diluar Ramadhan dengan lebih baik lagi, karena sudah ditempa di kawah candradimuka yang bernama puasa.

Oke, kalo di tulisan yang lalu khusus dibahas tentang persiapan untuk roda dua (bahasanya polisi nih!) atau sepedamotor, sekarang saya pengen coba berbagi dengan temen-temen semua, yang nantinya bakal mudik naik mobil. Memang sekarang (pada saat blog ini ditulis) sudah H-6 alias 25 September 2008. Tapi kalau ada diantara teman-teman yang masih belum mudik, nggak ada salahnya melakukan final inspection alias pemeriksaan akhir, supaya waktu mudik nanti, bener-bener sudah nggak ada lagi yang perlu dikhawatirkan, dan juga nggak perlu takut kalau ada apa-apa dalam perjalanan.

Yang pertama, kita lihat dulu hal-hal yang sepele di balik kap mesin mobil, atau dibawah bangku supir kalau yang mesinnya disana, seperti seperti Daihatsu Gran Max atau Suzuki Carry dan APV. Yang pertama inspeksi cairan dulu. Pastikan air radiator terisi penuh berikut tabung reservoirnya. Periksa ulang kalau-kalau ada kebocoran. Mumpung belum terlambat, bisa dibawa ke tukang patri radiator. Kalau yang airnya sudah lama ngendon didalam, lebih baik dikuras saja, sekalian itung-itung membersihkan bagian dalam radiator. Kalau mau, bisa juga pada saat pengurasan, sesudah air didalam radiator habis semua, bisa ditambahkan radiator flush waktu mengisi ulang. Untuk proses ini, radiator nggak perlu diisi sampai penuh. Sesudah itu, nyalakan mesin kira-kira lima menit sampai air bersirkulasi dengan baik, kemudian matikan, tunggu sesaat sampai mulai dingin, dan buka tutup pembuangan air radiator. Biarkan air kembali keluar sampai habis. Sesudah itu, baru deh diisi dengan air lagi. Oya, kalau mobil Jepang memang lebih fleksibel, karena masih ditolerir kalau ngisinya pakai air PDAM. Tapi kalau mobil Eropa, umumnya harus pakai air destilasi seperti air aki yang botolnya warna biru (ingat!! bukan accu zuur yang botolnya warna merah!!)

Untuk penggunaan radiator coolant, bisa diisi langsung pada saat pengisian radiator, atau kalau mau dicampur juga nggak masalah. Jangan lupa isi juga tabung reservoir dengan radiator coolant, karena memang cairan satu ini punya titik didih lebih tinggi dibandingkan air biasa. Khusus mobil-mobil keluaran Eropa, kalau ingin mengisi radiator dengan full radiator coolant, ada baiknya konsultasikan dulu dengan bengkel langganan anda, supaya nanti tidak terjadi salah perlakuan.

Oke, cairan berikutnya adalah oli mesin. Yang satu ini mutlak kudu wajib diperiksa, karena memang fungsinya sebagai pelumas utama dari mesin, yang membuat lancar tidaknya depot tenaga mobil anda. Periksa kualitasnya dengan memperhatikan stik pengukur atau dipstick. Kalau warnanya tidak lagi kuning bening, bahkan sudah mulai mirip kopi susu, sebaiknya diganti. Begitu juga kalau kuantitasnya sudah berada di titik lower atau L pada dipstick, sebaiknya diganti. Biar lebih enak, sekalian ganti saja dengan filter olinya. Jadi waktu mudik udah nggak perlu kuatir lagi dengan oli dan filternya. Masih tentang oli, cek juga waktu pemakaian oli transmisi anda. Kalau memang sudah waktunya, atau kalau sudah tinggal seribuan kilometer, segera diganti. Untuk yang bertransmisi matik perlakuannya juga sama. Sementara oli berikutnya adalah oli power steering. Kalau memang ketinggiannya sudah berkurang, segera tambahkan sampai batas yang ada pada stik pengukur.

Sip!! Berikutnya monggo diperiksa kondisi aki. Kalau yang maintenance free tinggal dicek terminal positif dan negatifnya. Kalau ada kotoran segera bersihkan, dan semprot dengan penetran macam Sonax atau WD40 untuk pembersihan lebih lanjut, sekaligus menjadi pelapis dari ancaman kotoran. Untuk yang model biasa, periksa ketinggian air aki, jangan sampai kurang dari garis Lower. Kalau memang sudah sampai batas itu, segera isi sampai ke garis batas Upper. Ingat!!! Jangan sampai diatas garis Upper, karena justru akan berdampak munculnya kotoran berwarna putih di kutub aki, akibat kondisi yang terlalu basa, dan sel aki akan bekerja lebih keras menguapkan air aki supaya kondisi keasaman atau pH-nya seimbang.

Langkah berikutnya, perhatikan tekanan angin ban. Kalau sudah punya pengukur tekanannya, monggo dicek apakah sudah sesuai dengan standar pabrik atau belum. Khusus yang pelek dan bannya udah ganti dengan diameter lebih besar atau bannya lebih tipis, bisa ikuti anjuran pabrikan ban yang dipakai. Kalau perlu, tekanan angin bisa ditambahkan antara 3-5 psi dari standar, karena tentunya mobil akan bermuatan lebih berat dari biasanya.

Selain tingkat kekerasan tekanan angin ban, periksa juga kaki-kaki seperti ball joint, tie rod, cross joint dan juga suspensi. Cara paling gampang, coba dongkrak mobil anda, kemudian coba rodanya diputar dan digoyang keluar dan dalam. Kalau kemudian ada gejala speleng atau ada jarak yang cukup lumayan, waspadalah dengan komponen-komponen joint yang saya sebut tadi. Segera perbaiki atau diganti bila perlu di bengkel langganan anda. Untuk suspensi, selama ayunan masih terasa seperti standar ketika anda beli, tidak ada masalah. Kalau ada bunyi decit, umumnya ini di mobil yang masih pakai per daun dibelakang, artinya sudah mulai ada masalah dengan salah satu atau beberapa lembar per daunnya. Cara sederhana sih tinggal dikasih gemuk atau grease, insya Allah beres. Kalau toh harus ganti, cukup ganti lembar yang bermasalah dengan yang baru. Jangan lupa juga untuk ngecek kampas rem anda. Caranya sih tinggal perhatikan ketinggian minyak rem dibalik kap mesin. Kalau sudah mulai turun (bukan bocor), berarti kampas rem sudah mulai menipis. Kalau turunnya masih di batas atas, insya Allah tidak ada masalah dan masih cukup aman. Tapi kalau tidak mau khawatir, monggo diganti dengan kampas rem baru.

Oke lanjut ke pemeriksaan kelistrikan. Nyalakan lampu kota, lampu utama dan sein. Pastikan semua berfungsi dengan baik, termasuk cobalah kerja wiper anda, apakah masih baik atau sudah kurang baik lagi sapuannya. Segera ganti kalau memang karetnya sudah getas. Di pasaran harganya juga cukup terjangkau, dan tinggal pilih mau yang genuine atau yang aftermarket. Untuk lampu mobil, memang ada banyak pilihan aftermarket, bahkan yang HID Xenon. Untuk jenis terakhir ini memang aplikasinya cukup mudah dan harganya terjangkau. Kalau ingin pakai jenis ini, sebaiknya pilih yang derajat Kelvinnya tidak terlalu tinggi, di kisaran antara 3200-6000 Kelvin. Karena kalau sudah diatas itu, sinar lampunya akan cenderung kebiruan, dan ini jadi masalah ketika anda berhadapan dengan hujan. Ingat! BMG sudah memperkirakan akan ada perubahan cuaca mendadak ketika Lebaran tiba. Jadi, tidak ada salahnya untuk antisipasi lebih awal.

Kalau semua sudah beres, tinggal persiapkan barang-barang yang akan dibawa. Biarpun pakai mobil, jangan sampai anda mudik tapi bawaannya seperti orang pindah rumah. Ingat! Mudik hanya seminggu atau beberapa hari lebih. Bawa saja barang seperlunya. Kalau toh mungkin bagasi mobil tidak mencukupi, anda bisa manfaatkan produk-produk roof rack atau roof box yang banyak di pasaran. Bawaan aman, dan anda tidak perlu khawatir kalau ingin memuat barang yang agak banyak. Tapi hati-hati juga kalau sudah mengaplikasi rak atap tambahan ini, karena pengaruhnya terhadap pengendalian akan sangat besar. Sebaiknya tidak ngebut dan zigzag.

Oke, semoga beberapa hal yang saya uraikan ini bisa jadi sesuatu yang bermanfaat. Mudah-mudahan mudik teman-teman nanti lancar, biarpun sekarang mulai terjadi peningkatan arus lalulintas, terutama di jalur-jalur yang biasanya jadi langganan macet seperti di kawasan Pantai Utara. Tetap mengemudi dengan aman alias safety driving, dan manfaatkan tempat-tempat istirahat atau posko siaga dari ATPM mobil anda atau sponsor-sponsor lainnya, untuk sekedar melepas lelah sejenak, atau untuk memeriksa ulang kondisi mobil sebelum sampai ke tujuan. Selamat Jalan, Semoga Selamat dan Lancar Sampai Tujuan

Wednesday, September 17, 2008

MUDIK YOOOK!!!

Gara-gara habis keliling situs-situsnya temen-temen dan ngobrol dengan salah satu temen tentang sekilas rencana mudik, jadi inget kalau yang namanya mudik itu merupakan sebuah ritual yang setiap tahun dilakukan masyarakat Indonesia, nggak cuma di Jawa saja, tapi juga di berbagai daerah. Namanya saja ritual masyarakat Indonesia, jadi dimanapun berada, asal masih bernama NKRI, jelas mereka pasti mengalami, atau minimal ikut merasakan gegap-gempita alias euforia fenomena setahun sekali ini.

Memang sih, acara yang satu ini selalu bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri yang menjadi bagian tak terpisahkan dari umat Islam. Disaat inilah umat Islam (yang beriman) merayakan kemenangannya atas perjuangan melawan hawa nafsu di bulan Ramadhan selama 30 hari. Tidak cuma menahan lapar dan haus, tapi juga segala nafsu yang lain, termasuk nggosip (hayooo...pada nonton infotainment nggak?? hehehe!!). Dibilang untuk yang beriman, karena kan udah tertulis tuh di Al Qur'an surah Al Baqarah 183. Bunyi pertamanya aja udah Hai orang-orang yang beriman.....

Saya sudah coba merunut mulai kapan peristiwa mudik itu terjadi, tapi sampai beleken melototi sejarah ritual yang satu ini di berbagai situs, tetap saja tidak ditemukan, siapa sih yang mulai bikin acara seperti ini, dan kapan acara itu dilangsungkan pertamakali. Sudahlah, mungkin itu jadi bagian yang tidak perlu dibahas terlalu dalam. Yang penting, mau Lebaran mudik, titik!!

Dan kalau sudah berhadapan dengan kata mudik, jelas fenomena yang terbayang adalah riuh rendahnya orang melakukan persiapan, nggak peduli muslim atau bukan, yang penting kalau sudah ketemu Lebaran, pasti mudik dan silaturahim di jalan. Memang saya amat jarang sekali melakukan ritual ini, karena memang sudah terlalu sering bolak-balik Surabaya-Bandung, tempat asal ayah saya, dan itu selalu menggunakan transportasi umum seperti kereta api atau pesawat. Dan begitu ngerasain sendiri sebuah perjalanan Surabaya-Jakarta nyetir sendiri dengan mobil sekitar 8 tahun lalu untuk pertamakalinya, baru deh terasa betapa mengasyikkannya memang, sebuah ritual yang bernama mudik itu. Biarpun memang harus umpel-umpelan dengan pengendara lain, dan tidak jarang harus menahan diri karena ulah beberapa pengendara yang slonong boy zonder permisi alias ugal-ugalan dalam berlalu-lintas, tidak membuat nyali saya, adik, dan dua sepupu saya waktu itu, untuk reli wisata dari Surabaya ke Jakarta (reli wisata? maksudnyaa...?? )

Ngomong-ngomong tentang persiapan mudik, sekarang sudah mulai terasa banget, terutama karena beberapa media otomotif negeri ini sudah mulai menyertakan peta, atau booklet tentang persiapan-persiapan kendaraan menjelang mudik sampai pasca mudik, termasuk persiapan pengemudi dan tentu keluarga yang dibawa. Mulai dari sekedar cek mesin, ganti oli, ganti fast moving seperti kampas rem, busi, atau kampas kopling, sampai persiapan kalau-kalau pas ngisi bengsin ditengah perjalanan, dapet yang kualitasnya buruk. Tentu memang harus diingat, kalau memakai cairan atau alat peningkat kualitas bahan bakar, harus dilihat secara jeli. Kalau yang berbentuk cair, pastikan isinya tidak mengandung timbal, sehingga kendaraan anda, terutama mobil, yang menggunakan catalytic converter alias penyaring gas buang untuk mobil berbahan-bakar bensin tanpa timbal, tidak sampai rusak karena unsur timah yang memang jadi biang penyumbat alat satu ini. Kalau yang berbentuk alat, pastikan juga kualitasnya mumpuni, dan sesuai dengan klaim pabriknya. Atau kalau bingung, silakan cari referensinya di media-media otomotif yang beredar di negeri ini. Menjelang Lebaran, pasti deh media seperti ini, termasuk radio dan televisi, berlomba-lomba menampilkan persiapan mudik sebagai menu utamanya.

Fenomena mudik yang kedua, coba aja tengok di mal atau pusat perbelanjaan. Sekarang udah makin banyak tawaran-tawaran diskon, mulai dari yang cuma sepuluh persen, sampai yang nyaris gratis. Dan lagi, pernak-pernik yang ditawarkan juga beragam. Mulai baju koko, mukena, busana muslim, sampai busana anak-anak. Belum lagi aksesoris-aksesoris lain yang kira-kira bisa mempercantik penampilan pas pulang ke ndesa masing-masing, plus makanan-makanan ringan dalam bentuk eceran maupun yang sudah kemasan dalam parcel.

Kalau sudah berjumpa momen seperti ini, jujur saya merasakan ada sesuatu yang berbeda, sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan (awas jangan ngeres, hehehe!). Apalagi insya Allah tahun ini saya juga termasuk yang melakukan ritual mudik (lagi), biarpun bukan lagi ke Bandung atau Jakarta tempat orangtua saya bermukim sekarang. Untuk tahun ini, saya bakal mudik ke kampung halaman mertua di kawasan Brebah Sleman Jogjakarta, sekaligus ngenalin putri saya ke keluarga yang ada disana. Sejak lahir sih memang dia belum pernah kesana, kecuali ke kampung halaman mbah putrinya di Jatirogo Tuban sekitar 3 tahun lalu. Tapi memang dulu pas habis nikah, waktu istri masih hamil 3 bulan (dan tentunya masa itu dianggap masa paling rawan, karena itu adalah anak pertama), pernah saya ajak ke Jogjakarta bareng adik sepupu saya. Cuma bertiga memang, karena waktu itu mertua lagi mudik ke Jatirogo. Alhamdulillah nggak ada masalah, dan mudah-mudahan bidadari mungil saya yang sekarang udah TK ini tetap sehat sampai pulang lagi, amiiinn.... Apalagi beberapa kali ke Jatirogo yang juga merupakan perbatasan Jawa Timur - Jawa Tengah ini, fisiknya juga bagus.

Persiapan? Tentu dong! Terutama karena akan menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 450 kilometer, tentunya butuh preparasi yang oke punya. Berhubung sekarang sudah nggak terikat waktu kerja lagi, jadinya saya punya waktu jauh lebih banyak buat siap-siap. Mula-mula, bangku tengah mobil saya lengserkan paksa tanpa mereka bisa protes. Dan sesudah ukur sana ukur sini, kasur busa dikamar yang jumlahnya dua biji, saya ambil satu, saya potong sedikit, menyesuaikan ukuran kabin mobil, dan simsalabim!! Jadi deh tempat selonjoran dan berbaring yang nyaman buat mudik nanti. Buat pengisi ruang kosong di pijakan kaki, karena sasis tangga yang dianut mobil saya membuat konstruksi bangku tengah dan belakang bertingkat, saya isi pakai potongan busa kasur yang saya ambil tadi. Sengaja saya nggak copot bangku belakang, biar nanti kalau muat barang banyak nggak sampai kebrukan alias kejatuhan. Nggak enak banget kan kalo pas enak-enak jalan kepala pada benjol kejatuhan koper? hehehe!

Berikutnya, mulai ngumpulkan peranti yang perlu dibawa, seperti busi cadangan, peralatan buat mempercantik mobil seperti lap mikrofiber, chamois, shampo mobil, sampai pemoles dan pembersih kacanya, plus dua botol octane booster yang punya fungsi ganda sekaligus sebagai fuel conditioner, biar kalau pas ngisi ditengah jalan, dan dapet bensin yang kualitasnya nggak bagus, masih bisa diminimalisir dampak buruknya ke mesin. Next step, saya mau ganti oli mesin dan transmisi, karena kebetulan juga dari catatan perawatan, sudah waktunya cairan-cairan ini diganti, termasuk filter oli dan filter udaranya. Selain itu, saya juga udah nyiapin radiator coolant buat gantiin yang udah lama ngendon di radiator, sekaligus saya kuras radiatornya. Kemudian, saya juga udah ancang-ancang buat nyetel ulang remnya, karena waktu tune up di awal bulan, sama mekanik udah dibilangin kalo kampas remnya masih bagus. Oya, wiper juga saya ganti, karena memang pas sudah waktunya, dan itu bisa dilihat dari kualitas sapuannya ke kaca yang sudah nggak begitu bersih lagi, apalagi menurut prakiraan cuaca BMG, Lebaran bakal berlangsung ditengah cuaca pancaroba, dimana hujan bisa turun dengan tiba-tiba ditengah panas terik yang menyengat. Oke, persiapan mobilnya udah selesai, tinggal masukin peralatan macam tool kit, P3K, dan dongkrak buaya. Dasar udah hobi, apalagi dulu pernah jadi host dan produser acara Bincang Otomotif di Radio Suara Surabaya, alhamdulillah jadinya segala persiapan itu otomatis sudah saya lakukan dengan sendirinya.

Disaat persiapan ini, bapak mertua saya juga bilang, sebelum ke Jogja, nanti mampir ke Jatirogo dulu jemput embah putri istri saya, karena terakhir kali beliau ke Jogja ya sudah lebih dari 30 tahun lalu, waktu pas mantu dulu. Insya Allah saya sekeluarga bakal berangkat sekitar H-3, dan lanjut ke Jogja sehabis sholat Id. Memang sih Lebarannya juga masih jauh. Tapi daripada saya gedandapan alias kalang-kabut dan akhirnya nabrak sana-sini buat persiapan, lebih baik saya lakukan dari sekarang. Toh, putri saya malah seneng karena sekarang mobilnya udah bisa dipake tidur dengan nyaman. Lagipula, daya angkutnya tetap bisa muat 8 orang. Bahkan minggu lalu pernah rekor 12 orang sekaligus, mirip angkot, hehehehe!

So, buat teman-teman yang memang mau pulang ke kampung halaman, ada baiknya sekarang udah mulai nyicil persiapannya, mumpung masih ada 12 hari lagi. Ingat, 12 hari itu nggak kerasa lho! Buktinya, nggak kerasa juga kan kalau ternyata puasa kita udah masuk hari ke-18 (persis pas saya nulis blog ini). Kalau nanti udah pada terima THR, kan enak tuh tinggal melengkapi yang masih kurang, asal jangan terlalu banyak aja. Ingat juga, kecelakaan di jalan sering terjadi karena pada saat mudik, mobil dan sepedamotor kita sering dapet siksaan tambahan dengan bawaan berlebihan, bahkan sampai harus ditaruh diatas atap, atau kalau yang sepedamotor, para mudikers sampai harus pasang penyangga tambahan dibelakang boncengan, supaya bisa bawa barang banyak. Dengan kondisi ini, pengendalian juga jadi tidak sestabil biasanya, dan tentunya beresiko membuat perjalanan ke kampung halaman anda, jadi perjalanan menuju rumahsakit dan kuburan. Jadi, pertimbangkan segala sesuatu, dan tetap hati-hati di jalan. Ingat! Di jalan pun kita juga berinteraksi dengan sesama pengendara, sehingga saling toleran juga sangat dibutuhkan, disamping kita harus pintar-pintar meredam emosi supaya nggak terpancing dengan ulah sebagian pengendara yang ugal-ugalan.

Thursday, July 3, 2008

Driving Habit = Influencing Fuel Consumption?

Yep! The right now issue is about the high price of fossil fuel that gets higher, or more and more and more expensive. It causes the whole world which consump oil, have to reduce the use of it, and also find the alternative ways to make the vehicles still move.

Any kind of fuel saver is on the market now, and the use of alternative fuel such as ethanol made of corn and sugar can, are beginning to be used. Moreover, the alternative such as hydrogen and other next to be invention, still keep done by scientists. However, there is a simple way for us, if we still want to use our vehicles for daily use to work, to college, or other usage. Every safety driving course now talk about driving habit.

Why driving habit? Because, according to some instructors of safety driving course, the way people move their vehicle, influence the fuel consumption. For example, if we gas our car aggresively when driving, the car will need more fuel to make extra power, so it can move as fast as we want. That kind of driving way make the consumption is more uneconomical. If we use automatic transmission car, more often we do a kick down, more fuel is used to burn to make the power to run faster.

That's why nowadays there are a lot of cars made by the vehicle factories, added with the indicator of economical drive. So, if we drive as the indicator show, we will get less fuel consumption but nice performance. Maybe we can't obtain the high speed we want, but by the time the oil from the land has reduced and about to empty, this kind of way is needed, at least to reduce the use of fuel in our vehicle.

Of course it needs patience to be able to do that. Moreover, the road is getting more crowded with cars and motorbikes, and not anyone can be so carefully drive as us. So, we can participate in reducing fuel consumption, beside we can use alternative things such as fuel saver and engine tune up regularly, by arranging our driving habit to be more patience, more calm, and more carefully, so we can obtain less fuel consumption, and surely safety in the road.

Have a nice drive....

Saturday, May 31, 2008

Fuel Saver

Nowadays, the price of crude oil in the world has gone higher and higher. People on earth can't no more enjoy the cheap or "reasonable" price for fullfilling their vehicles with fossil fuel. The lower stocks on the market, triggered by the reducing stocks of the fossil fuel in earth, make the organization of exporting oil countries (OPEC) announced the reducing productions and distributions of oil around the world.

Because of that, beside the price is getting higher, the vehicles producer is challenged by the situation, to make a more efficient car, especially in consumpting fuel. Not only that. This situation is taken by some factories, to make what we know now as "fuel saver". The mission of this product is to make the usage of fuel reduced as low as possible, and also function to make the vehicle run faster and the torque can be higher.

There are several kinds of fuel saver in the market. Usually people know the liquid one, and the hard shape one. The liquid fuel saver usually also functions as octane booster, eventhough there is also a fuel saver that only makes the fuel quality better, without increasing the octane number. For this kind of fuel saver, people must read the instruction carefully, and don't be trapped with the promise of the increasing the octane number up to 5 RON, because it only increases the octane number up to 0,5. For example, if gasoline octane number is 88, by adding the octane booster with the promise increasing the octane up to 5 RON, it means that the octane number will be 88,5. There are several kinds of liquid fuel saver, but especially they are well known to reduce the gum and deposits, and the octane booster.

The other kind of fuel saver is the magnetic one. Usually it is compiled with cables to heat the gasoline or diesel fuel, to make it easy to burn in the combustion chamber. The function of the magnet is to homogenize the molecule of the fuel, so it can be easily sparked.

Next kind is the air induction. For this, the function of the equipment is like a turbo boost. It inducts the fresh air to the intake, so the amount of the air is richer. Some brands add the function of chemical process by its pipes, to make the oxygen richer, to help the combusting process. So, it's up to you know to choose which one of the fuel saver is suitable for your daily application. For details, you can consult with your dealer or your tuner

Friday, May 23, 2008

The Future of Hybrid Vehicles

Since global warming becomes the most famous issue on this planet, people hurrily start to think how to reduce the effect of gas emission, or green house effect. This kind of consciousness is also triggered by the fact, that the height of the ice on Arctic going reduced more and more, and also the earth temperature is getting higher. The impact of those kinda things, make the wheather unable to predict, and the amount of storms is increasing, and the power is also getting stronger.

From the automotive sector, all brands are competiting in making an environmentally friendly vehicle, especially cars. From Japan, we can see such as Honda with Insight, Toyota with Prius Hybrid, and so on. Then from Europe, nowadays the trend of engine usage has moved to diesel, because the commonrail technology can reduce the oppacity, and the gas emission. Some brands even make a car that can run with Hydrogen. The hybrid means a car can run with a gasoline fueled engine, or electric engine, and it can be combined both. When the gasoline engine runs, it also recharges the battery.

The stock of world oil now is getting low, so, it needs alternative ways to reduce the usage of the oil. However, the future of hybrid or even hydrogen cars, still need our careness in helping the earth not to be on fever. In Indonesia, the future of hybrid, or even fuelcell cars, still can easily enter the market, because the wisdom of the governement is still rounding about the engine capacity, and the shape of the vehicle, a minibus, MPV, SUV, or sedan. However, Wise man said, Wherever There's a Will, There Must Be a Way....

Friday, January 18, 2008

Alternative Fuel


The oil price in rencent times, hikes slowly but sure, and it ever touched 100 USD a barrel. The reason in the height of oil demand, is always the classic one. Supply and demand is not well balance, whereas the demand is much higher than the production capacity.

Because of that, people around the world start thinking about how to reduce the use of fossil fuel. People start experimenting anything that can reduce, or maybe free us from the fossil fuel. In around 80's, researchers try to make fuel from plants, such as coconut, corn, or jatropakurkas, in Indonesia is well known as Jarak Pagar.

Now, when oil starts to run out, people re-see the use of these kind of plants, to substitute the fossil fuel. The cornfields suddenly grow anywhere, in any land, any village, any country. The green environment become the most interesting topic, and the blue sky program is the nowadays people talk about.

Biofuel, the name of the alternative fuel now, is made from the extract of corn, or coconut, known as ethanol as the result of the extract. In some gas station, you'll find the direction B5 or it can be higher or lower. The number after B, explains the precentage of the plant made fuel content. Because of the euphoria of biofuel, people nowadays, especially farmers, change their choice of planting. From food to be energy plantation, even the source is the same.

In one side, the use of bioufel, is predicted by the scientists can reduce the harm of exhaust gas such as Carbon Monoxide, and Carbon Dioxide, known as CO2. However, because more people plant corn, the forests are widely changed into crops, inspite that it can resist the impact of hard rain. The seed is the same, but the destination to plant the corn, or coconut, now is very much different, because it won't be used for food, but for energy...

Sunday, January 13, 2008

Vehicles Limitation...Is That Possible?


Sometimes...just try to look around, you will find that in any road, any street, any highway, there are vehicles. Motorbikes, cars, trucks, buses, in any size and shape. Actually, considering the global warming, people around the world now are panicly trying everything, to reduce the effect of Carbon Monoxide, and also Carbon Dioxide. Any discoveries to find another way, to run the vehicles we produce everytime is being done. Government in any countries announce the rule about limitation of the emition of the gas running out from the vehicles' exhaust system, and ask the denizen to plant trees as much as possible.

Another way to reduce the greenhouse effects, is to limit the cycle of vehicles. In Japan for example, the government make it compulsory for the people, to have a car only in 5 years. After that, they must sell it. Or if they still want to have a car, they can exchange it, by adding 4 percents of the sale value of the car. But still it's not the best solution, coz we still have to face the polluted air.

In Surabaya Indonesia, there is a suggestion to limit the use of vehicles on the road. DR. Haryo Sulistiarso, Head of Town Planning Lab of ITS said that, the growth of the roads in Surabaya recently is 0%. Yess...zero percent... If it's not be solved immediately, in 5 years Surabaya roads will be fullfilled with vehicles, and the people won't go anywhere because of traffic jam. Very difficult to move on. Haryo said that the growth of cars recently is about 4 percents, and the motorbike is about 7 percents. So, there will be 350 thousand private cars, and about 2 million motorbikes on the street everyday. One of Indonesia's organisation of vehicles (Gaikindo) said that, limitation of vehicles is nonsense here. Well... now it depends on us, and also the government....

Sleepy When Driving?



Ever feel asleep when driving? Or your eyes are soooo sticky that you can't open it, then you are close to the accident that even can bring death on you. According to Jasa Marga, the goverment institution that manages the toll road, 60% of all accident on the street are caused by sleepy driver. This problem of falling asleep when driving, usually happens to the driver who work from the night untill the morning comes, such as truck driver, cab or taxi driver, and some of working people who just come home from work.

Actually, according to the physiotherapyst (I hope my spelling of that profession is already right :) ), when you start feeling sleepy, or maybe you fall asleep for a moment on the street, the best way to reduce or remove it, is by sleeping. Just find the nice and safe place to rest, and you can close your eyes for a moment - usually for about 15 minutes untill an hour - then you can continue your journey to the destination safely, because your physic is already made rest.

Some research said that, drinking an energy drink can help you reduce the fatigue, as human ability to drive continouosly is only for 4 hours. However, other research said that, energy drink is only an instant way, and it's not the solution for your sleepines or tiredness. Drinking coffee maybe also the other way to reduce sleeping in driving. But it will be much wiser, if you take some rest in the rest area, when you start feeling dizzy, lost of reflection on paying attention on road, or something like that. Also the main and the most important thing next time is, just replan your route of journey, so you can reduce the measure of your trip, and it will help you to reduce tiredness.

Have a nice trip....

Saturday, January 12, 2008

Accident. God's Purpose? Or....


It's true that our life is in God's hand. He arranges everything in this universe, including death, and wealth of human beings. Talking about the life, especially the death, there are two factors causing it. The first is by design, and the second is because of His will.

According to the Surabaya Police headquarter, until now (January 2008), there have been more than 1200 accidents. The area of Surabaya Police headquarter includes Gresik and Sidoarjo. From the 1200 above accidents, more than 550 are dead, and the rest are serious wound and light wound.

Some of police officers from the Traffic Unit (Satlantas) said, there are some factors causing the accident, human errors, the vehicle factor, and the road quality factor. However, they said that human errors dominate most of the accidents happen anywhere. Usually, people get hurried for not wanting to be late for school or for work, and because of that, they drive or ride feverishly, and often break the traffic rules, or traffic beacons. That's why they alwyas suggest civillians to alwyas be careful while driving or riding, and especially not affected by the careless people who always want to reach their arrival as soon as possible, without considering the other people on the street. So readers, be careful and always obey the traffic rules and beacons. If you don't to be late, just manage your time to go earlier.